Rabu, 23 November 2011

Cherry Bombshell - Waktu Hijau Dulu & E.P.

Band legendaris Bandung ini, salah satu perintis awal sepak terjang band-band indie di tanah air. Album pertama mereka, Waktu Hijau Dulu, menjadi landmark musik dreampop eklektik dan menyisipkan materi-materi shoegazing pertama kalinya di skena lokal.

Sedikit sekali band indie jebolan 90-an yang masih bisa bertahan hingga kini. Cherry Bombshell adalah salah satunya, selain Pure Saturday atau Kubik, misalnya. Berdiri sejak 16 tahun silam, band ini berhasil menelurkan 3 album, plus satu mini album, meski sempat vakum dan perubahan personil besar-besaran, menyisakan satu pendiri aslinya saja di formasi saat ini.

Cherry Bombshell merilis sebuah album pertama yang legendaris, Waktu Hijau Dulu. Band yang mengambil nama dari warna cat rambut idola mereka, Miki Berenyi, sang vokalis band Lush, meracik sebuah album bernuansa dreampop, indiepop, dan shoegazing! Keempat pendirinya yaitu Agung Pramudya Wijaya (bass), Harry Hidayatullah (gitar), Ismail Rahaji (gitar), dan Mochammad Febry Syarif (drum) menggandrungi band 90's shoegaze seperti Lush, Pale Saint, Velocity Girl, dan Revolver. 

Cherry Bombshell - Waktu Hijau Dulu

 Hasilnya adalah Waktu Hijau Dulu, setelah sebelumnya sempat merilis demo tape berisikan 6 buah lagu dengan vokalis Alexandra, dari Sieve, sebuah band gothic. Sebelum album perdana dirilis, Alexandra harus meneruskan pendidikannya di Hongkong. Kedudukan Alexandra lalu digantikan oleh Widyastuti Ariani.
 
Berisikan dua belas buah lagu, Waktu Hijau Dulu dirilis dengan single utama, Langkah Peri, menjadi tembang indie favorit lintas generasi. Lirik-lirik di album ini pun eklektik dan surealis. Lagu seperti Anti Adas, Lahar, Bacar, Flowing Marjans, Tuduh, Memar, Kura-Kura Dalam Perahu, Sesal, Bintang, Lepas, dan Waktu Hijau Dulu, tampak begitu underrated, namun tak kalah memikat. Kita bisa merasakan sentuhan shoegazing di beberapa lagu di album pertama mereka.


demo EP yang berisikan lagu Super Ego


Sebuah lagu berjudul Super Ego (bisa dilihat video streaming diatas), dari mini album mereka yang tak pernah masuk dalam album penuh mereka, bisa menjadi salah satu jejak shoegazing eclecticism yang dirintis Cherry Bombshell, dan membuat seluruh materi dari album ini begitu dihargai dan disukai, khususnya bagi para loyalis garis keras mereka.

Kini, kaset album pertama Waktu Hijau Dulu, termasuk langka dan susah dicari, apalagi dengan album mini mereka berjudul E.P. yang hanya dicetak 500 kaset. Untungnya, file-file album pertama ini tak sulit ditemui dibeberapa file sharing, dan relik-relik shoegazing klasik dari Cherry Bombshell di album ini setidaknya masih bisa ditelusuri siapapun.

---- Dan akhirnya saya berhasil mendapatkan album mini EP dari seorang teman baik yang tahu betapa saya rela menato lengan dengan tulisan Cherry Bombshell jika tidak dinyatakan haram oleh agama saya :))

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. mantap artikelnya kang,kalau luka masih dinyanyiin widi kah?

    BalasHapus
  3. rilisan E.P nya ada versi digitalnya gak kang?

    BalasHapus