Kamis, 29 November 2012

Just For A Day, Lost in the 90's. For Real!

Kira-kira lebih dari sebulan lalu, ruang basement Cafe Mondo dan toko kelontong aneka macam vinyl, High Fidelity berubah menjadi tempat nostalgia langgam lawas di era 90-an. From Britpop till Sarahesque, and yeah, Shoegaze. 



Entah kenapa jika bicara tentang era 90-an, saya selalu bersemangat, khususnya di lanskap musik alternatifnya. Ketika itu band-band alternatif tampak begitu kerennya, seakan representasi dari the coolness of generation x, generasi era segituan, istilahnya. Gara-gara Nirvana, setiap insan remaja dan muda menikmati asupan musik dari tanah Inggris dan Amrik yang memesona, tapi juga adiktif dan 'berbahaya'. Semacam era revolusi musik kedua setelah Beatles, yang tak hanya merubah selera musik mainstream, tetapi juga gaya hidup.

Sensasi masa lalu itu seakan tak pernah putus meski sudah dua dekade. Ketika Coldplay dan The Strokes memukau dunia, diikuti barisan band-band NME dan Pitchfork bermunculan, saya malah seperti tak merasakan greget yang membuat saya menggilai band-band di era 90-an. Yah, itu memang lebih dari sudut pandang saya sendiri. Bagi saya, era 90an tampak lebih keren dan orisinil.

Nah, hal itu saya rasakan sendiri ketika membuat sebuah acara Tribute to 90's Shoegaze, 3 tahun silam. Bejibun orang datang, dan setiap muka mewakili usia dari generasinya masing-masing. Dan hal ini kejadian lagi ketika dua owner High Fidelity mengorganisir sebuah acara bernama Just For A Day, dengan menampilkan enam selektor yang memutar plat hitam favorit mereka, mulai dari era Sarah, Britpop, sampai Shoegaze. Para selektor berinisial, peterlovefuzz, fzbz, kumyka, youthee, deebank, dan bckwrds, menampilkan koleksi shoegazing yang apik, mulai dari Slowdive, Catherine Wheel, Curve, Swervedriver, Chapterhouse, hingga MBV.

Saya ingin berbagi sebuah link blog yang menampilkan pepotoan dari acara tersebut, berikut tulisan dari sang pemilik blog yang juga memotret momen-momen di acara, yang berakhir hingga jam 2 pagi. Sekitar enam jam perjalanan lintas masa lalu yang penuh kesan dan pesan. Pesan bahwa era 90-an tak akan pernah tergantikan oleh kekinian, karena memang begitu adanya, dan spesial.

So, silahkan masuki ruang blog yang beralamat di http://oxaliseveryday.wordpress.com/2012/11/09/just-for-a-day/

Pictured by Oxalis



Sabtu, 17 November 2012

Yellow Loveless, Salutasi Negeri Sakura

Skena musik alternatif Jepang akan merilis sebuah album penghormatan terhadap My Bloody Valentine, bertajuk Yellow Loveless. Eforia menjelang konser Tokyo Rocks dan album terbaru MBV?

kovernya kuning

Jujur saya betul-betul telat untuk memposting beberapa topik di blog ini dikarenakan aktifitas pekerjaan di divisi promosi tempat saya bekerja yang almost killing my times to write about everything, dull or fascinating. Padahal begitu banyak hal menarik terjadi selama tiga bulan terakhir ini, sebut saja DJ Set Just For a Day di record store Hi Fidelity yang menampilkan beberapa selektor memutar plat hitam koleksi mereka yang berhawa noisepop, dreampop, dan shoegazing, lalu soal rencana album terbaru MBV yang diakui sendiri oleh Kevin Shields, hal yang 'keren bangaattt' kalau kata teman Jepang saya, co-owner dari Hi Fidelity.

Sampai akhirnya sebuah berita dari situs Gigsplay, membuat saya harus segera menuliskan sesuatu di blog ini, yaitu rencana album tribute dari skena musik Jepang untuk MBV, judulnya Yellow Loveless. Pihak label High Fader Records akan menampilkan band-band keren seperti Boris, Shonen Knife, hingga Lemon's Chair untuk membawakan lagu-lagu di album Loveless. Saya suka banget karena roster bandnya lintas genre, bayangin, Shonen Knife, dude!

Shone Knife bakal menguningkan Loveless
Entah apa latar belakang kemunculan album tribut ini, meski saya menduga, kehadiran MBV yang akan menjadi kedua kalinya dalam kurun waktu 4 tahun (kayaknya hehe) di Jepang, kayaknya membuat para fans MBV di sana menjadi begitu bahagia dan bersemangat untuk menghaturkan apresiasi terindah berupa album tribut.

Duh, andai mereka bisa di Indonesia, dan saya berpikir kita di Indonesia, bisa melakukan hal yang sama, sebuah kompilasi album tribute MBV dari Indonesia? Hemm :P saya harus segera membuat meeting terselubung dengan beberapa rekan kompatriot label indie dan per-band-an di skena lokal kita ini...what do you think?

-------------------------------

Setlist yang beredar di internet:

Yellow Loveless track list:
1. "Only Shallow" – 東京酒吐座 (Tokyo Shoegazer)
2. "Loomer" – GOATBED
3. "Touched" – The Sodom Project
4. "To Here Knows When" – Lemon’s Chair
5. "When You Sleep" – 少年ナイフ (Shonen Knife)
6. "I Only Said" – 東京酒吐座 (Tokyo Shoegazer)
7. "Come in Alone" – AGE of PUNK
8. "Sometimes" – Boris
9. "Blown a Wish" – SHINOBU NARITA (4-D Mode1)
10. "What You Want" – Lemon’s Chair
11. "Soon" – SADESPER RECORD