Jumat, 04 Oktober 2013

Themilo: Let Me Begin into a Vinyl

Sebuah pesan twitter dari akun Themilo mengusik lini masa followernya dengan tweet band ini berencana merilis ulang album pertama Let Me Begin dalam versi CD dan Vinyl. Sesuatu yang memang seharusnya dihadirkan untuk album tersebut.

Themilo ver.01
Jadi begitulah. Tweet tersebut memastikan rencana untuk rilis ulang Let Me Begin ke dalam versi CD dan Vinyl. Sebelumnya memang hanya versi kaset saja yang juga sempat dirilis dalam versi Re-packaged. Kalaupun ada CD-nya, seinget saya berupa versi bajakan Glodok yang kerap kelihatan di kaki lima tenda.

Album pertama band asal Bandung ini sudah seharusnya dihadirkan dalam format Vinyl. Harapan ini juga sudah tercetus dari beberapa pemadat vinyl, salah satunya saya sendiri. Album ini tak hanya layak, tetapi juga penting bagi para peminat musik shoegaze di skena lokal. Ini adalah album shoegaze yang tak hanya yang pertama, tetapi juga colorful dan referensial.

Let Me Begin bagi saya seperti sebuah album yang unik dan keren. Ajie Gergajie dan rekannya seperti hendak test on the water terhadap para calon pendengarnya.  Kaset album ini menghadirkan dua warna dari musik shoegaze di masing-masing sisi kaset. Side A, tampak fuzzy noise seperti Ride, Adorable, ataupun Boo Radleys - lagu Lolita, Lazy, atau Perfect World. Di side B, begitu dreamy seperti Slowdive dan Cocteau Twins - terlihat di lagu Malaikat, Romantic Purple, atau Yin's Evolving yang sangat indah.

Ketika Ajie pernah memberi saya kaset Ripple setelah manggung bersama Cherry Bombshell, di sebuah kampus Cempaka Putih, lebih dari sepuluh tahun lalu, berisikan lagu Sianida, vokal Alexandra, dan membisiki band ini akan merilis album penuh, saya jadi belajar juga soal musik yang diusungnya ini. Let Me Begin menjadi album yang yang saya bilang sebelumnya, referensial.

Dan akhirnya di album Photograph, Themilo lebih dominan nuansa dreamy dan modulasinya, dan hanya lagu Stethoscope kira-kira mewakili kesan fuzzy. Jujur, saya lebih menyukai album pertama mereka ketimbang album Photograph yang sebenarnya album yang apik. Entah kenapa, bagi saya, Let Me Begin tampak begitu rileks dan spontan. Saya suka kehadiran Alvin Yunata di lagu Lazy.

Sempat berpikir sebelum tweet itu muncul, Themilo suatu saat di sebuah acara akan memainkan seluruh lagu dari Let Me Begin, itu akan menjadi momen yang luar biasa. Tentu saya akan stagediving di setiap lagunya, seperti ketika mereka main di Tribute to 90s Shoegaze, lima tahun silam, dimana blog Wastedrockers berucap untuk pertama kalinya ada stagediving di lagu-lagu Themilo, bahkan semacam Malaikat atau Romantic Purple.

Merilis ulang Let Me Begin dalam cakram hitam 12 inch adalah kejutan yang menyenangkan. Entah siapa yang akan merilisnya, semoga terjadi dan dirilis. Tak ada kabar terindah yang bisa saya harapkan selain hal ini, dan tentu para penggemarnya. Sepertinya bisa menjadi kenyataan.

So i'll say, Let Me Begin into a vinyl, what a descent texture for a great noise landscape album.

---

1 komentar:

  1. Ada isu kalo band ini telah bubar beberapa waktu lalu dan ajie gergaji sekarang sibuk dengan solo kallir nya...???
    Sangat disayangkan jika band ini benar benar telah bubar... i love this band with beautifull noise yang seakan akan di setiap alulan musik nya membawa kita ke tengah hutan yang tenang...

    BalasHapus