Senin, 11 Februari 2013

My Bloody Valentine, Live Japan 2013. A Confession of Their Beautiful Noise..


Fathan Goenandar, gitaris band shoegaze bandung Avenue, begitu beruntungnya bisa menyaksikan secara langsung, My Bloody Valentine beraksi di atas panggung. Pengalaman luar biasa yang memekakkan kedua telinganya di negeri sushi ini. Damn..envy so bad :))


 "You made me realise that you were great !!"

Itulah kata-kata yang bisa saya katakan setelah menonton My Bloody Valentine. Mimpi saya mendengarkan live dua puluh menit 'noise session' dari lagu You Made Me Realize, akhirnya menjadi kenyataan. Harsh noise yang dahsyat dan saya pun memutuskan tidak mengenakan ear plug saat itu. Walaupun saya harus merelakan kuping saya sakit sampai hari ini. Ok, saya tidak akan membahas bagaimana noise session nya, saya akan coba bercerita pengelaman menarik saya menonton My Bloody Valentine Japan Tour 2013 Sunday February 10th 2013 Extra Stage Tokyo. ---- Fathan (Avenue)

Berburu Tiket

Sekitar bulan Agustus 2012, teman saya yang huge-fans of My Bloody Valentine, memberi tahu tentang kabar MBV akan tour ke Jepang. Wow! Saya sangat beruntung secara saya tinggal di Tokyo dan pastinya band shoegaze lawas ini bakal mampir di ibukota Jepang untuk rangkaian turnya. Saya pun tidak tahu pre-sale ticket ternyata sudah dijual berbulan-bulan sebelumnya. Saya pikir sebulan sebelumnya pun tiket mungkin masih tersedia, tetapi dugaan saya salah besar. 

Pada bulan Oktober, kami berdua berencana untuk menonton MBV dengan membeli 2 tiket pada hari yang yang sama. Tetapi tiket yang dijual pada hari jumat dan sabtu sold out, (walaupun pre-sale) what the hell!! maji ka yo!! Kecewa banget karena terlambat membeli pre-sale tiket. Saya sendiri tidak menyangka band indie model MBV bisa menyedot antuasiasme orang jepang seperti ini. Kalau Lady Gaga atau Bruno Mars tentu masuk akal

Seminggu kemudian, Smash (promotornya) menambah satu extra stage untuk hari minggu. Lucky! Tiket akan dijual hanya di salah satu toko di mall Parco, Shibuya. Berencana akan membelinya hari itu setelah pulang kantor. Datang tepat 10 menit sebelum toko itu ditutup, dan ternyata sudah sold out selang sejam boks tiket dibuka. Oh shit, band macam apa MBV ini? Ok sekarang saya beranggapan MBV setara dengan ketenaran Lady Gaga Lol! Atau terlalu banyak calo yang memborongnya. 

Whatever, I must watch this phenomenal band! Dengan terpaksa saya mencari calo tiket. Sesuai perkiraan tiket banyak dijual di yahoo auction Jepang. Dengan harga yang beragam. Harga asli semua jenis tiket adalah 8.000 yen  (sekitar 800 ribu dengan kurs Rp 100), tetapi harga yang dijual di yahoo berkisar 10.000 untuk all standing ticket sampai untuk reserved-seat ticket  25.000 yen!! Akhirnya, saya membeli tiket untuk dua orang seharga 13.500 yen. Itu pun hanya tersedia untuk hari minggu yaitu extra stage concert. 

Nevermind, finally i got it!! Sayangnya teman saya membatalkan untuk menonton MBV yang sudah direncanakan jauh-jauh hari dengan alasan memilih konser di Australia. Dan 1 tiket pun menganggur. Dengan terpaksa saya menjual lagi di internet, mulai dari craiglist, facebook dan yahoo auction. Ehm, merasa rugi karena mendapat kan tiket harga hampir 2X lipat saya pun memutuskan menjual nya kembali dengan harga yang lebih mahal. Sesuai perkiraan, bulan desember saya berhasil menjual nya dengan harga 15.000 yen (sekitar Rp 1.500.000), he he he..
           
Awal bulan Februari kebetulan juga ada kabar tentang rilis album baru MBV. Wow, after 22 years, finally they will release new stuff!! ha ha ha, insane. And… i download it (illegaly) :p. Cukup kaget, saya berpikir kepuasan mendengar materi di album berjudul 'M B V' ini hanya bisa dirasakan pada saat menonton live. Sound pada album itu akan hidup dengan sound system yang dahsyat. Saya sangat berharap mereka membawakan lagu di album barunya, terutama lagu dengan “on the plane sounds”,  Wonder 2. Dan saya merasa perlu membeli cdnya sebagai bukti fisik fans MBV. Lol

The Day has Come!

Tidak terasa tanggal sudah 10 februari dengan cuaca di Tokyo berkisar 1 – 9 derajat celcius. Saya pun memeriksa tiket saya, tidak lupa membawa glove dan scarf. Gate dibuka jam 5 sore, perjalanan dari rumah ke Shinkiba, tempat lokasi event, sekitar 1 jam via kereta. Saya berencana pergi jam 4 sore, tetapi satu dan lain hal saya telat 30 menit (standar orang Indonesia lol). 

Sampai di stasiun Shinkiba sekitar pukul 5.30. Saya pun bergegas jalan ke Studio Coast (sekitar 10 menit ). Seperti biasa selalu ada wanita-wanita jepang yang nangkring berharap mendapat kan tiket gratis dengan membawa kertas dengan ber tulisan マイブラチケットゆずって下さい artinya, 'minta tiket Maibura (sebutan untuk My Bloody Valentine)'. 

Sayang saya tidak sempat mengambil fotonya karena buru-buru. Sekitar 50 meter dari venue terdapat calo-calo yang bersedia membeli kelebihan tiket. Lalu tibalah di depan gate bersama segerombolan orang yang sudah menanti sambil merokok dan minum bir. Saya pun dengan santai merokok dan mengambil beberapa foto. Sepuluh menit sebelum acara berlangsung saya menyempatkan diri membeli kaos MBV yang di jual dengan berbagai macam design.   

Berbagai macam design kaos dan sweater MBV. Damn nge-blur.

Lalu dengan kocek 3.500 yen, saya memilih kaos dengan design simpel bertuliskan MBV.

Berbekal tiket, saya beranjak ke antrian pintu masuk venue yang memuat kapasitas 2400 orang saja. Informasi tambahan, konser MBV di Tokyo dihelatkan sebanyak tiga hari berturut-turut loh. Hemmm...  di area acara ternyata saya kudu membayar 500 yen ditukar dengan drink ticket beer yang sudah disiapkan panitia. Okelah, memilih untuk tidak menukarkan dengan beer, saya langsung berlari mencari tempat bagus untuk menonton mereka. Kali ini saya memang tidak berniat menonton paling depan, saya memilih untuk bisa mendengarkan sound yang baik dengan bisa melihat jelas semua personil, yaitu di tangga belakang. Yups untung saja masih ada tangga yang tersedia di barisan belakang. Dan tentunya semua orang berdiri.

Stage Set


Pukul 18.10, mereka pun memasuki stage dan seluruh penonton yang sudah menanti lama bertepuk tangan. Menonton konser di Jepang, jangan harap akan ricuh dan seru dengan teriakan histeris penonton. Kecuali kalo menonton di festival seperti Fuji Rock atau Summer Sonic. Belinda Butcher yang memakai setelan baju hitam hitam langsung menjadi pusat perhatian penonton. Masih terlihat “segar” dan “sexy” seperti di vidioklip Soon, ha ha ha . 

Tanpa basa basi, lagu  “I only Said” dimainkan. Sound gitar dengan sekitar 8 ampli dan 7 head untuk Kevin Shield; 3 ampli dengan 2 head untuk Belinda; dan 2 ampli dan 2 head untuk Debbie Googe (basis), betul-betul memecahkan keheningan suasana. Lagu berikutnya, When You Sleep. Setelah lagu ini barulah penonton mulai berani meneriakan nama-nama mereka, dan semua serentak meneriakan “Belinda”, dan Belinda pun menjawab “hello" --- ...aduhay :p - editor

Next song from new album. "New You" dimana sound gitar Kevin Shields sangat luar biasa, layers gitarnya bertekstur sangat indah. Lebih keren daripada di albumnya! "You Never Should" menjadi lagu kempat yang dibawakan. Lagu kelima, salah satu track fave saya dari tremolo EP “Honey Power”. Lagi-lagi, penonton mulai histeris meneriakan nama Belinda berkali-kali, dijawab dengan senyum Belinda oh damn so sweet ha ha. 

Oh ya, di setiap pergantian lagu, Kevin dan Belinda selalu mengganti gitar mereka. Kevin Shield dengan Jazzmaster, dan Belinda kadang-kadang dengan bergantian antara Jazzmaster dan Jaguar. Gitar Belinda selalu berwarna glitter, tentu saja menambah pesonanya sebagai gitaris yang “pemalu”. Gitar akustik pun dimainkan oleh Kevin untuk lagu "Cigarette in Your Bed". Gitar Jazzmaster kembali di tangan Kevin Shields untuk lagu "Come in Alone". Pada jeda lagu terakhirnya Kevin menyempatkan tuk berucap, “hello, this is our last gig in Tokyo”, dan pukulan ripple snare Colm membuka sebuah lagu klasik berjudul "Only Shallow".     

Aihh.. Belinda pun berkata “thank you, thank you for coming” Yeahhhhhhh.. Senang sekali mendengarnya. Kevin sempat kebingungan karena suara gitarnya tidak keluar, dan hanya noise atau mungkin loop nya yang terdengar. Bisa dibayangkan line rig effect-nya pasti rumit sekali ha ha ha. Setelah bertanya kepada kru dan  soundnya kembali normal, lagu "Thorn" ditampilkan apik. Selang lima detik, "Nothing Much to Lose". Lagu ini menjadi penampilan favorit saya, dimana Debbie Googe sangat atraktif dan energik. Sound bass-nya sangat terasa menggelegar! Meski bagi saya di lagu ini, sound yang dihasilkan kurang maksimal, but, they were still amazing.

Berikutnya, alunan feedback guitar Kevin mengalir dan membuka sebuah lagu gundah paling dinanti, "To Here Knows When". Kombinasi sempurna antara sound gitar, loops, dan suara desahan merdu Belinda. Dan setelahnya dari EP you made me realise “Slow”. Di lagu ini gitar Kevin lebih terdengar warm daripada di albumnya. Sepertinya inilah lagu yang paling ditunggu oleh para pembeli tiket. Setelah terdengar loops drum dari “Soon”, para penonton langsung bersorak dan tepuk tangan. Semua orang menggoyangkan badan dan seolah ingin berdansa. 

Seperti biasa setelah berganti gitar dan feedback pun terdengar, this is the most harsh song that I should dance, kami dihajar dengan lagu “Feed Me With Your Kiss”. Tapi jangan harap bisa joged ala punk rock konser di Jepang, kita hanya bisa menggerakan badan sekedarnya. Bagi mereka, konser mahal untuk didengarkan dan dinikmati. Masalahnya, bagi saya  pogo dancing merupakan cara untuk menikmati konser ha ha ha. Yeah this is japan. Shouganai. Saya pun hanya menggoyangkan badan dan kepala.

Bisingnya You Made Me Realise


Kelar lagu diatas, sang penabuh drum Colm Coisog langsung memberikan aba-aba untuk sebuah lagu sinting berjudul "You Made Me Realise". Dan pas segmen noise session, sangat dahsyat. Harsh noise yang menurut saya cukup berstruktur, 5 menit pertama disuguhi dengan low-mid bass noise yang terasa seperti ditancapkan pelan-pelan ke kepala kita. Terasa sekali sound system mulai naik ke frequensi middle, fuzz dan octave terasa jelas dan terasa segala isi dari dalam otak saya  seperti diblender ha ha ha. Seolah mendengarkan merzbow live menggunakan guitar. Tekstur soundnya memang monoton, tetapi sound yang dihasilkannya sangat “blended”. Setelah 10 menit pitch mulai terasa dan memekakan telinga, cymbal yang terus dipukul oleh colm sampai tidak terdengar. Gain pun sepertinya dinaikan beberapa desibel. Yang menarik olah tata lampu  dan visualisasi yang terus berubah semakin menambah atmosfir keriuhan noise di lagu ini.

Puncaknya, tsunami gelombang noise terdengar begitu jelas dan sangat kencang sekali. Terkadang frekuensi tinggi begitu terdengar dan memekakan telinga, sampai tidak sadar saya terus menggoyangkan badan mendengarkan noise session ini. Kerennya, tanpa aba-aba, langsung kembali masuk ke badan lagu. Lagu ini pun menjadi penutup konser.

Di akhir konser, Kevin melambaikan tangan dan dari gerakan mulutnya berkata “thank you”. Tidak ada encore dan selesai. Thats it... Damn!! Sepertinya saya ingin terus berada disana dan masih ingin terus mendengarkan 10 lagu lagi sampai puas. Tapi dengan ini saya harus merasa 'cukup puas'.   

"See you again Kevin, Belinda, Debbie, Colm. We wish you come to Indonesia"

Itulah kalimat yang sangat ingin saya sampaikan ke mereka. Apabila mereka konser di tanah air, saya akan pogo dancing dengan bebas. Ha ha ha ---- sepakat, than! :)). Setelah selesai rasa haus pun tak terelakkan, saya beranjak pergi menuju antrian penukaran drink ticket dengan sekaleng Heineken Beer. 

Selagi mengantri saya teringat pamflet MBV Japan Tour tertempel di beberapa dinding. Saya ingin mencabutnya dan membawa pulang. Kebanyakan penonton sekadar mengambil foto dari pamflet itu. Hemmm, sayangnya, sedikit demi sedikit telah dicabut. Damn, karena saya masih mengantri beer, hanya bisa melihat pamflet yang terus menerus di cabut oleh para fans MBV. Dan begitu pula salah satu tempat pamflet yang di tempel di luar gedung. Saya telat beberapa detik dengan para Oneesan (Japanese women) yang sedang menggulung pamphlet tersebut. 

Yah sudahlah memang bukan rezekinya. Yang membuat saya kagum, para penonton MBV bukan hanya kalangan anak muda, tetapi orang tua yang menurut saya berumur 40 tahunan, bahkan ibu-ibu. Mungkin mereka memang penggemar setia MBV dari jaman 90-an. Dan juga para wanita-wanita yang sering saya lihat datang bergerombol. Persentasi wanita dan laki-kali mungkin 50:50. Sangat wajar apabila tiket langsung sold out dalam waktu beberapa jam.

Well, terima kasih untuk Fauzi Rahman dengan semua informasi tentang MBV di Jepang. Peter yang memberikan saya kesempatan untuk mengisi di blog ini. Thanks Pete, kangen gue manggung lagi bareng band Avenue yang sudah menjadi bagian hidup dalam bershoegaze ria ---- ha ha ha buruan balik, ntar kita bikin acara lagi :))

(Ditulis oleh Fathan Goenandar)
------------------------------------------------

My Bloody Valentine Japan Tour 2013
Extra Stage February 10th @ Studio Coast Shinkiba, Tokyo
Set List
1.    I Only Said 
2.    When You Sleep 
3.    New You 
4.    You Never Should 
5.    Honey Power 
7.    Come In Alone 
8.    Only Shallow 
9.    Thorn 
12. Slow 
13. Soon 


Note: rekaman Audio bakal di upload dalam waktu dekat. Maaf direkam dengan iphone didalam saku celana, jadi kualitasnya sangat jelek.


Fathan Goenandar

1 komentar: