Jakarta punya band shoegaze baru yang menarik yang patut disimak, Ease. Materinya tampak pas, tak berlebih-lebihan, dan had to say a good noise pop.
Saya selalu suka ketika menemukan sebuah band shoegaze lokal baru yang out of nowhere, namun dengan materi yang menyenangkan. Dan ketika saya menemukan nama Ease di sebuah pamflet acara, karena kebetulan sedang mencari band-band yang tepat untuk sebuah gig, iseng cek di instagram dan menemukan akun band ini.
Ada dua snippet lagu berjudul I dan II, well, bagus juga. Mendengarkan langsung materi mereka di soundcloud, memastikan bahwa band ini bisa membuat materi yang oke. Saya merasa mereka haruslah dirilis oleh sebuah label, tentu butuh jam terbang manggung memang, tapi apapun itu, Ease punya hal yang menarik untuk disimak. Seperti mendengarkan band-band macam Inner Sleeve atau Pia Fraus.
Ease dibentuk 2015 bersama koko (drum) sama ichi (gitar), fade (synth), dinda (vox+gitar) dan angga (bass). Rilisan fisik? Mereka akan main di acara Popcore 10, dan kedua lagu itu masuk kaset kompilasi acara tersebut. So you know what to do rite?
https://soundcloud.com/ease-please
Selasa, 19 September 2017
Kamis, 14 September 2017
Seetheye's Social Bribe
Band baru shoegaze Jakarta yang punya potensi, merilis album cdr Social Bribe. Seetheeye.
Saya kenal dengan gitarisnya, si Danny Yuwanda, bisa dibilang shoegazer akut dan band ini bisa dibilang sebagai penantian yang diharapkan lebih baik ketimbang Deasterina yang ditinggalkannya untuk mendirikan Seetheeye.
Sebagai sebuah band, Seetheeye, punya hal yang menarik, materi yang tidak nanggung (bagus kok), namun jujur band ini seperti bermain di dunia mereka sendiri. Dan sepertinya ada sebuah hal yang mengganggu band ini sehingga, suatu ketika Seetheeye memilih mundur di acara Popcore beberapa bulan lalu.
Apapun itu, memang menjalankan sebuah band, butuh seni. Konsistensi dan harus fun, jangan terjebak sama hal-hal utopis. Sejak Deasterina, saya sudah suka materi2nya, sedih juga band itu jadi gak jelas. Entah kapan bisa melihat Seetheeye di stage. Kabarnya mereka sedang mencari vokalis perempuan.
We will see.
https://soundcloud.com/seetheeye
Kamis, 07 September 2017
Heals - Spectrum
Sudah lama nggak updating blog ini, sementara ada beberapa rilisan yang menarik untuk dibahas di blog. salah satunya album penuh Heals, bertitel Spectrum. Nu-gaze yang layak disimak.
Album perdana mereka memang sudah ditunggu. Dan saya bisa bisa review stlh beberapa lama dirilis, gegara hilang mood. Album ini tak mengecewakan, khususnya dengan packaging-nya yang total. Materi-materi di Spectrum seperti karakter yang mereka usung, noise pop yang dinamis, satu hal yang banyak dipengaruhi oleh band seperti My Vitriol.
Track False Alarm menjadi pembuka Spectrum. Sebenarnya single utama mereka seharusnya Void, ketimbang False Alarm, selera pribadi sih. Materi menarik lainnya ada trek Wave, yg kesan femininnya muncul, dan denger lagu ini jadi inget The Sastro (jangan gusar dulu haha singkup dan lead2-nya aja, dan its not like a bad thing tho').
Tapi ada satu hal, memang rada tricky utk mengatur tracklist dari 10 track di album Spectrum, semuanya materi yang solid. Tapi pengaturan tracklist seharusnya bisa lebih menggigit. Misal track Void langsung jadi pembuka? Materi yang ngebeat kenceng dan yang lebih kalem misal dibagi di awal dan belakang? Mirip susunan lagu di album Let Me Begin's Themilo.
But overall, the album should be a good sign, kalau ada band baru seperti Heals di Bandung, yang membawa genre satu atap dengan band seniornya Themilo. Dan memiliki materi yang layak didengar, di atas panggung dan di album perdana mereka.
Dan mungkin di album kedua, harus lebih unpredictable. lebih muncul punch & hook-nya.
Langganan:
Postingan (Atom)